Thursday, May 3, 2012

~Novel - 2~


    “Saya sukakan Seri!” ungkapan itu benar-benar mengejutkan gadis itu. Tak disangka begitu berani pemuda dihadapannya.
     “Mmm...apa maksud awak? Saya tak faham.” Seri bingung. Tak tahu apa yang hendak dilakukan lagi. Seingatnya tak sampai berapa bulan perkenalannya dengan Putra. Itulah nama pemuda dihadapannya. Apa agaknya pemuda itu mahu darinya.
     “Saya sukakan awak. Suka, sebagaimana lelaki suka pada perempuan. Dan kalau boleh, saya ingin memiliki hati awak,” penjelasan Putra itu membuatkan Seri kelu. Tak tahu apa yang perlu diperkatakan lagi. Seri serba salah.
    “Saya minta maaf. Sebenarnya saya belum bersedia menerima sesiapa pun waktu ini. Mmm...Saya...Saya masih menanti seseorang,” pada Seri, mungkin menipu jalan yang terbaik buat masa ini. Tapi tak tahu kenapa jawapan itu yang keluar.
     “Kalau tak keberatan, boleh saya tahu siapa dia?” Putra masih menginginkan jawapan yang pasti. Seri serba salah, apa lagi yang perlu diceritakan. Apakah dia harus menipu lagi? Rasa tak sanggup untuk dia terus berlakon depan pemuda itu. Namun tiada apa yang dapat dilakukan lagi. Terlajak perahu boleh diundur, terlajak kata...tanggunglah sendiri!
     “Err...tak apalah, biarlah saya saja yang tahu siapa dia. Saya tak mahu orang lain mengenali dia,” Seri dah kehabisan idea. Harap-harap pemuda itu akan berpuas hati.
     “Saya tak kisah kalau itu yang awak mahukan. Tak apalah, mungkin tak ada jodoh kita. Tapi kita masih boleh berkawan kan?” Putra menyoal lagi.
     “Of course, why not? Saya boleh terima awak sebagai kawan saya but...not more than that!” Perkataan kawan itu sengaja ditekankan. Seri lega, sekurang-kurangnya satu masalah dapat diselesaikan hari itu.
     Dalam perjalannya ke bus stop, Seri senyum sorang-sorang. Kisah yang berlaku sebentar tadi benar-benar lucu. Tak sangka ada juga orang yang meminatinya. Mungkin ada benarnya kata orang...Seri cantik. Seri ketawa lagi. Rasa berdosa pulak menipu. Alah...tak apa, tipu sunat. Bukannya Putra tahu Seri menipu sebentar tadi. Bila dikenangkan balik, Seri pelik sebab sebelum ini Seri tak pernah memilih kawan. Seri berkawan dengan semua orang. Tapi dengan Putra lain. Seri seolah-olah tak boleh berhadapan dengannya. Nak kata benci, apa salah Putra dengan Seri? Seri tak tahu kenapa matanya seperti tidak senang kalau secara tiba-tiba dia terpandangkan wajah Putra. Seboleh-boleh dia ingin melarikan atau mengelakkan diri dari bertemu dengan pemuda itu. Kalau bertemu pun (pada Seri tanpa rela) Seri cepat bosan. Tak tahu apa yang ingin dibualkan. Seri lebih banyak mendiamkan diri dari bercakap. Dan satu lagi...Seri tak akan pandang muka Putra bila bercakap. Seri rasa kurang senang kalau bertentang mata dengan Putra. Dalam erti kata lain Seri sebenarnya menyampah untuk melayan karenah Putra. Gerak-geri Seri seperti diperhatikan setiap saat. Memang Seri inginkan perhatian, tapi bukan perhatian yang seperti ini. Dan bukan juga dari lelaki seperti Putra. Taste Seri lain. Seri melepaskan keluhan berat. Bertambah bingung kepala otaknya.
     Berpeluh juga badan, maklumlah berjalan lebih kurang satu kilometer. Sudahlah cuaca panas, berbaju kurung dan bertudung sudah cukup untuk membuatkan peluh bermaharajalela. Sesekali Seri mengelap peluh yang terbentuk diwajahnya.
     “Baru balik sekolah, Seri?” satu suara kedengaran menyapanya.
     “Taklah, baru balik kerja,” Seri berseloroh sambil melemparkan satu senyuman yang cukup manis. Seri memang murah dengan senyuman, sebab itu ramai yang senang berdampingan dengan Seri.






-AkU-
Syurga Addin..
17:07 petang..

5 comments:

  1. tahniah dapat tudung dari kedai kak siti tu. Cayalah

    Nak ajak join ga saya lagi. Kalau nak sponsor pun dialu2kan..hehe
    http://www.akmarwati.com/2012/05/ga-dari-akmarwaticom.html

    ReplyDelete
  2. Long... Sila jangan over ya ! Haha..

    ReplyDelete
  3. Terima kasih Cikema.. Alhamdulillah, rezeki saya..

    InsyaAllah saya join.. Nak sponsor ?? hehe.. lain kali kut.. :D

    ReplyDelete